Tadi malem aku ngimpi nggak enak banget >< beberapa jam
setelah aku tidur tuh masih hitam, gelap gulita. Sekitar tengah malam, mimpinya
jadi aneh. Tiba-tiba rumah (di Indo) tuh auranya nggak enak. ‘Hawanya’ pengap
gituh.
Kemudian bapak dan ibu ribut, karna Elan tiba-tiba luka-luka,
Hachi di kandangnya juga luka-luka. Terus aku tanya Elan,
“siapa yang ngelakuin ini?!” Elan hening nggak mau njawab.
“SIAPA?!” aku masih ngotot. Pengen balas dendam. Aku ngeliat
Hachi juga, tampangnya melas, bulu putihnya dinodai bercak merah darah.
“percuma mbak, Elan nggak akan jawab,” kata Ibu.
Akhirnya aku berinisiatif keluar, siapa tahu pelakunya masih
disitu. Diikuti Ara dan ibu, aku melongok-longok keluar. Tepat di rumah Fadil,
lagi ada orang (yang kayaknya gila) bawa-bawa pisau panjang (bentuknya mau
kayak pedang setengah golok), berusaha menyakiti neneknya Fadil.
“neneeeek, neeneeeek!” teriak adiknya Fadil, Farhan. Si nenek
malah tatapannya kosong gituh, gak takut sedikitpun.
“hei!! Kalo berani lawan aku!” teriak ibu. Si orgil nengok
dengan gerakan tiba-tiba.
“oh, kamu! Septi!” kata si orgil sambil senyum ala samurai.
Ibu, aku dan Ara kaget. Loh kok tahu namanya? :o spontan kita
bertiga langsung lari ke dalam rumah. Si orgil ngejar. Sialnya kunci pintu
rumah mendadak nggak ada. Arad an Ibu lari kedalam ngambil kunci. Sedangkan aku
nahan pintunya.
Si orgil makin kalap menyerang. Aku panic. Hampir dia bisa mbuka pintunya, dan aku bangun dengan keadaan masih deg-degan.
Aku nyoba tidur lagi. Mimpi kedua berkaitan dengan anak-anak
berandalan yang ‘mbonek’ di kereta. Tiba-tiba ibu punya anak angkat. Dan si anak
angkat ini baik dan ramah.
Mimpi kedua aku nggak begitu inget ceritanya apa. Aku cuma
inget 3 bagian itu.
Sekian nightmareku T.T semoga aku nggak mengalami mimpi buruk
lagi
No comments:
Post a Comment