Monday, October 31, 2011

Evans lodge vs WAREHOUSE


SABTU
Pagi ini kita mau nengok Hostel yang dibilangin Nusrat. Seharusnya sih kita berangkat jam 10, tapi karna Nusrat dan aku telat bangun, kita jadi berangkat jam 10.30 :p
Di pintu depan tiba-tiba Auntie M**g buka pintu,
“Can you tell me what happen with your mattres?!” kata Auntie M**g nyolot.
“our mattres is there,” kataku.
“the man taking our mattres outside,” kata Nusrat
“No, we just take the mattres there, where is it?”
“The man taking our mattres!” kataku nggak kalah nyolot, salahnya udah tua, budek, nyolot san :p
“oh, bob take it”
“YA!”
“by the way, I know you are cooking again in your room,” kata dia HANYA ke aku.
“no,”
“your utensil is there, your fine is 100 and if you still cook there you will not here anymore”
“piip”
Terus kita melanjutkan perjalanan.
“we will leave at December, bye bye,” kata Sherry.
“I will not be here anymore, ya that’s right, because I will leave in December, bye bye *piip* manager, your hotel is *piip*” apiiik, iso muni-muni sak karepku. Kosakataku langsung meluncur.
Akhirnya sampe juga di bus stopnya.
“Are you okay? It’s seem you are very angry?” Tanya Sherry.
“ya, I wanna kill her, but I’m okay” you gonna die *piip*
Perjalanan ke sana dari opp POS bank naik nomer 154 ntar turun di NUS, di dalem bis aku masih cari info tentang apartemen sekitar Potong Pasir, dan Alhamdulillah dapet! Harganya hanya S$500 sekamar, it means $250 per orang. Wooo. Aku berharap kita cocok sama kamarnya, dan kamarnya nggak terlalu sempit buat 2 orang! Bye bye *piip* hostel.
Lanjutkan perjalanan, kita masih harus jalan agak jauh. Akhirnya kita menemukan tempat yang sulit dipercaya sebagai sebuah Hostel. Karna Hostel itu luarnya batu bata gitu, kayak asrama di luar negeri, terus tuh ada air mancur, dsb. Bagus deh pokoknya.
Begitu masuk, kita disambut dengan aroma makanan yang kayaknya enak banget. Ternyata di depannya tuh ada Restoran. Aku sama Sherry langsung membandingkan dengan hostel kita sekarang.
“Oh my God Sherry, this is ho(s)tel :O”
“ya, ckck”
“if our hostel is warehouse :p”
“haha, our hostel is bad”
“very very bad”
Jadi kita sepakat untuk mengganti kata HOSTEL menjadi WAREHOUSE. Aku sama Sherry asyik foto-foto, di air mancur, di playground anak, di taman, di ayunan, di jembatan dan di ruang belajar.
Sebenernya kalo tempat tidur masih bagusan Warehouse kita (meskipun lemarinya lebih besar sana), tapi untuk yang lainnya, terutama Wifi, disini lebih bagus! Untuk Pantry dan kamar mandi lebih luas tempat kita, tapi disini pantry ada di setiap lantai, dan ada kulkas pula!
Terus disini juga ada gym, oh God, aku sama Sherry foto-foto di gym, huahaha. Berasa kuat. Terus ada timbangan pula, dan beratku cuma 45! Oh God, turun lagi deh gara-gara *piip* manager itu bikin takut masak, jadinya aku udah nggak makan lunch berapa kali nih? Sialan!
Pulangnya kita menuju ke Fair Price. Biasa, belanja-belanja gitu. Eh pulangnya hujan looh, aku basah semua deh. Ah bodo amat ah, hehe.
Masih dalam keadaan kesel setengah mati, aku bikin kalender berapa lama aku meninggalkan warehouse ini. Dengan tulisan seperti ini : “The time left for I leave this *piip* hostel and the *piip* manager *piip* also”, agak ngerasa nggak enak sih sama kata-kata : the time left for I leave, kayaknya ada yang janggal gituh. Kalo ada yang mau mbenerin silahkan komen ;)
menghitung harii ...
















mataku kebuka loooh :D




tennis and badminton court














beratku nggak nambah i -.-


























No comments:

Post a Comment