SABTU
Pagi
ini kita mau nengok Hostel yang dibilangin Nusrat. Seharusnya sih
kita berangkat jam 10, tapi karna Nusrat dan aku telat bangun, kita
jadi berangkat jam 10.30 :p
Di
pintu depan tiba-tiba Auntie M**g buka pintu,
“Can
you tell me what happen with your mattres?!” kata Auntie M**g
nyolot.
“our
mattres is there,” kataku.
“the
man taking our mattres outside,” kata Nusrat
“No,
we just take the mattres there, where is it?”
“The
man taking our mattres!” kataku nggak kalah nyolot, salahnya udah
tua, budek, nyolot san :p
“oh,
bob take it”
“YA!”
“by
the way, I know you are cooking again in your room,” kata dia HANYA
ke aku.
“no,”
“your
utensil is there, your fine is 100 and if you still cook there you
will not here anymore”
“piip”
Terus
kita melanjutkan perjalanan.
“we
will leave at December, bye bye,” kata Sherry.
“I
will not be here anymore, ya that’s right, because I will leave in
December, bye bye *piip* manager, your hotel is *piip*” apiiik, iso
muni-muni sak karepku. Kosakataku langsung meluncur.
Akhirnya
sampe juga di bus stopnya.
“Are
you okay? It’s seem you are very angry?” Tanya Sherry.
“ya,
I wanna kill her, but I’m okay” you gonna die *piip*
Perjalanan
ke sana dari opp POS bank naik nomer 154 ntar turun di NUS, di dalem
bis aku masih cari info tentang apartemen sekitar Potong Pasir, dan
Alhamdulillah dapet! Harganya hanya S$500 sekamar, it means $250 per
orang. Wooo. Aku berharap kita cocok sama kamarnya, dan kamarnya
nggak terlalu sempit buat 2 orang! Bye bye *piip* hostel.
Lanjutkan
perjalanan, kita masih harus jalan agak jauh. Akhirnya kita menemukan
tempat yang sulit dipercaya sebagai sebuah Hostel. Karna Hostel itu
luarnya batu bata gitu, kayak asrama di luar negeri, terus tuh ada
air mancur, dsb. Bagus deh pokoknya.
Begitu
masuk, kita disambut dengan aroma makanan yang kayaknya enak banget.
Ternyata di depannya tuh ada Restoran. Aku sama Sherry langsung
membandingkan dengan hostel kita sekarang.
“Oh
my God Sherry, this is ho(s)tel :O”
“ya,
ckck”
“if
our hostel is warehouse :p”
“haha,
our hostel is bad”
“very
very bad”
Jadi
kita sepakat untuk mengganti kata HOSTEL menjadi WAREHOUSE. Aku sama
Sherry asyik foto-foto, di air mancur, di playground anak, di taman,
di ayunan, di jembatan dan di ruang belajar.
Sebenernya
kalo tempat tidur masih bagusan Warehouse kita (meskipun lemarinya
lebih besar sana), tapi untuk yang lainnya, terutama Wifi, disini
lebih bagus! Untuk Pantry dan kamar mandi lebih luas tempat kita,
tapi disini pantry ada di setiap lantai, dan ada kulkas pula!
Terus
disini juga ada gym, oh God, aku sama Sherry foto-foto di gym,
huahaha. Berasa kuat. Terus ada timbangan pula, dan beratku cuma 45!
Oh God, turun lagi deh gara-gara *piip* manager itu bikin takut
masak, jadinya aku udah nggak makan lunch berapa kali nih? Sialan!
Pulangnya
kita menuju ke Fair Price. Biasa, belanja-belanja gitu. Eh pulangnya
hujan looh, aku basah semua deh. Ah bodo amat ah, hehe.
Masih
dalam keadaan kesel setengah mati, aku bikin kalender berapa lama aku
meninggalkan warehouse ini. Dengan tulisan seperti ini : “The time
left for I leave this *piip* hostel and the *piip* manager
*piip* also”, agak ngerasa nggak enak sih sama kata-kata : the time
left for I leave, kayaknya ada yang janggal gituh. Kalo ada yang mau
mbenerin silahkan komen ;)
menghitung harii ... |
mataku kebuka loooh :D |
tennis and badminton court |
beratku nggak nambah i -.- |
No comments:
Post a Comment