Tonight I
will deliver my speech man! U-yeah :D pagi-pagi setelah sarapan aku langsung
‘ceritanya’ menghapalkan apa yang harus aku omongkan. Kenyataannya sih aku
cuman komat kamit nggak jelas XD
Sekitar jam
11-an aku tanya Mr. Bear, dia bakal dateng ato enggak nanti sore. Ternyata
dengan sangat mengecewakan, Mr. Bear nggak bisa dateng. Okay, fine! :p
“My spirit
shall be with ya! And I’m sure you will put up a fabulous performance that will
‘bring down the house’!”
Terimakasih
atas kalimatnya Mr. Bear, seenggaknya aku memaafkanmu karna nggak dateng :p
Jam 2.30
aku mandi lagi, hihi. Dan langsung bersiap, terus berangkat jam 3. Keadaannya
mendung banget. Aku berdoa semoga nggak hujan. Bejo banget, begitu sampe MRT
langsung ujan deres.
Okay,
waktunya beli pulsa. Ternyata Cuma ada yang $18 atau $28, akhirnya aku milih
yang $18. Eh waktu aku coba, ternyata tuh kartu cuman bisa buat local doang.
Sialan.
Unfortunately,
sampe di Outram Park, hujan, deres lagi. Huaaaaa… gimana ini? Mana bis nomer
75nya nggak nongol-nongol. Dan baru menunjukkan batang bempernya sekitar jam
4-an. Asyemen.
Sampe di
lucky tower, aku langsung linting-linting celana, ngganti jas , jadi jaket,
buka payung, dan siap menerabas badai! Karna hujan disertai angin, walhasil ya
aku nggak selamet dari basah. Sepatuku basah total, celanaku basah separo,
punggungku juga basah, untungnya jasnya aman XD
Aku
langsung minum the panas begitu sampe di gedung Repitaloka. Karna bingung nggak
ada temen, aku duduk aja di second row, dan yah menikmati makananku :D
Terus ada
yang nyapa, dia dari jawa tengah juga, dan katanya pernah ke Salatiga. Wow,
cool. Tapi kemudian dia menemukan teman baru, dan aku sendiri lagi.
Oke, lebih
baik aku ambil kue sekarang. Dan akupun kembali duduk dan menikmati kuenya.
Tapi karna aku kelaperan, dalam hitungan detik kuenya abis. Akhirnya aku
memutuskan untuk mengambil teh lagi. Eh ketemu bude Puni, aku liatin dengan
tatapan loe-harus-kenal-gue :D
“halo,”
kata Bude Puni.
“halo,”
kataku. AND JUST IT. Omg.
Tiba-tiba
dari belakang ada yang manggil,
“Enes ya?”
“Eh iya,”
“aku Alika,
yang IPA voices, ini Maulana, terus ini Pras,”
“Enes,
salam kenal semuanya,”
Dan kitapun
ngobrol-ngobrol. Katanya entar kalo mau ngadain kegiatan bakal kontak-kontak,
dsb. Pokoknya lumayan deh dapet temen ngobrol.
Sayangnya
kak Alika diajak ngobrol sama orang lain, dan kak Maulana seems to be very
busy, so, I just leave.
Jalan…jalan….jalan,
eh ngeliat kalo kak Alanda lagi sendirian.
“kak
Alanda,”
“Alanda,”
kata kak Alanda memperkenalkan diri.
“Enes,”
“jadi kamu
di Singapura sekarang?”
“iya, aku
sekolah disini,” loh kok kak Alanda kayak udah kenal aku? Perasaan kita cuman
ketemu di email, dan itupun cuma sekali. Just it. Nggak lebih.
Akhirnya
ngobrol-ngobrol sama kak Alanda, terus kak Alanda juga ngenalin aku ke beberapa
orang, 1 panitia, 1 juri (waktu kenalan aku masih belom tau kalo dia juri), dan
satu lagi kayakny panitia juga.
Si juri ini
gaul banget, asik diajakn ngobrol. Dan dia dulu sekolah di Tarnus dan sering ke
Salatiga, jadi aku bilang dia harus mampir kalo pas ke Salatiga :D
Terus kak
Alanda ngobrol-ngobrol sama salah satu panitia, sedangkan aku ngobrol-ngobrol
sama Awardee lainnya. Nggak tahu kenapa aku rasanya nyambung gituh ngobrol sama
mereka. Dan kayak kita udah kenal lama banget gitu deh XD
Sampailah
kepada acara yang ditunggu-tunggu (karna molor -____-) satu demi satu pembicara
maju ke depan. Ada yang seru, ada yang mbosenin, ada yang jelas, ada yang nggak
jelas. Tapi yang aku paling suka gayanya itu pak Johan sama bude Puni, banyak
lucu-lucunya gituh. Cuman sayangnya tulisan di slidenya terlalu kecil-kecil.
Jadi nggak ketok, pake warna kuning san. Kalo yang pak Johan sih slidenya oke.
Kalo mbak
Diana, aku suka nada suaranya, enak. Kalo kak Alanda, aku suka pronouncationnya
:) akhirnya tibalah saatnya aku maju ke depan. Udah mulai dag-dig-dug-der
BUOOMM! Berasa diterbangin ke langit dan dijatuhkan alngsung ke bumi (apa
hubungane jal? --).
Paragraph
pertama, oke. Respon? Baik. Kak Alanda sama mbak Diana malah senyam senyum
gituh. Respon yang baik. Paragraph kedua, mulai lupa, dan ini lupanya agak
parah, padahal menyangkut SEMI. Jadi radak nggak jelas gituh. Paragraph ketiga,
lupanya masih bisa ditolerir. Dan mereka mau waktu aku suruh buka page 14,
sampe se juri-jurinya membuka buku panduan, karna aku lagi menjelaskan tentang
Ara, jadi aku suruh lihat kegiatannya di halaman 14.
Dan yang
paling aku suka, mereka tertawa waktu aku ngelucu XD lagi di tengah-tengah
ngomong panitia di belakang ngasih kode time out. Asyem. Akhirnya langsung aku
cut dan aku bilang aja “I dare you to make your first pace! Thank you”
Gara-gara
molor, gue jadi kena imbasnya neh.
Begitu
acara selesai, mbak Diana menghampiriku,
“eh aku
suka presentasimu, ringan tapi berisi, kayak njelasin ke anak kecil, enak
banget :)”
“beneran
mbak?”
“iya, bagus
kok,”
“makasih
banyaak :D”
Terus habis
itu si juri, om Pramoda dateng,
“jadi kamu
masih 15?”
“yap,”
“hebat
hebat :)”
“makasih om
:)”
Sebenernya
aku ngincer mau kenalan sama yang Rotari dan bude Puni. Cuman ya itu, mereka
orang sibuk yang selalu dikelilingi orang T^T
Waktu makan
aku nyamperin kak Alanda dan duduk di sebelahnya. Eh terus kita disamperin sama
sgentrepreneur. Namanya kak Egi. Dia tanya-tanya gituh, di tengah
ngobrol-ngobrol, kak Alanda harus ngobrol sama seseorang, yasudah jadilah aku
sasaran yang ditanya-tanyain. Sampe akhirnya yang ngelilingin aku tuh udah 4
orang. Mereka tanya-tanya dan sharing bareng gituh.
Orang kedua
yang nyamperin aku itu orang Semarang, aku lupa namanya. Dia terkesan gituh
sama presentasi aku :) yuhuu.
Orang
ketiga yang nyamperin aku, dia salah satu nominees, orangnya asik. Dan dia
tinggal di Singapura.
Orang
keempat adalah orang India, dia nawarin sp.sg ke aku, itu kayak link yang
menghubungkan orang Singapore dan Indonesia. Okay, thar’s nice.
Kemudian,
aku melihat sosoknya kak Andriani, aku samperin aja deh. eh malah dikenalin
sama ketuanya IPA Voices. Dan, dan, dan, aku masak disuruh di interview juga.
Aku grogii :D wkwk. jadinya malah radak aneh gimana gituh, hihi.
Karna
bingung mau kemana lagi, yaudah aku nimbrung bareng kak Diana.
Ngobrol…ngobrol…ngobrol… mbahas tentang export impor dan sebagainya. Sampe
akhirnya kak Diana dipanggil untuk pulang.
Eh ada
kesempatan ngampiri pak Johan. Aku kasih kartu namanya, terus pak Johan bilang
dia suka banget sama presentasi aku :3 wow. Nggak nyangka.
Kita
terlibat pembicaraan tentang realita.
“Kalo apa
yang kamu kerjakan berhasil, tapi kamu nggak dikenal, itu namanya baru sukses,”
kata pak Johan.
Terus dia
bilang juga kalo aku sebaiknya nyari beasiswa. Aku bilang aku emang lagi cari-cari,
cuman belum dapet. Eh dia bilang mau ngenalin aku sama bu (someone, aku lupa
namanya xD) dia bilang,
“entar aku
bilang ke ibu itu deh, ‘you should meet Enes, dia itu luar biasa,”
“makasih
pak Johan, makasih banget.”
Karna
desakan waktu, kita nggak bisa ngobrol banyak, dan okelah. It’s fine. Muter
muter lagi dan ketemu kak Andriani, aku disuruh naik taxi, uang transport
dikasih sama IPA. Tadinya aku nolak, cuman sama kak Hendry di kasih duit pas
salaman (berasa salam tempel, wkwkkwk).
Waktu ke
stand taxinya aku jalan sama om Pramoda. Kita cerita-cerita banyak, tentang
Singapura. Eh waktu dia tanya dimaa British Council, aku kan jawab di deket
Patterson Lodge, eh dia bilang,
“hebat,
udah hapal Singapura, aku aja nggak tahu
dimana Patterson Lodge,”
“hehehe,”
“aku tujuh
tahun di Singapore,”
“he? O.O”
Cerita
tentang aku skip SMA, sekolah, opinion, Ara yang cinta sapi dan Elan yang cinta
robot. Kemudian hingga akhirnya kita pisah, dan kembali ke jalur masing-masing.
Hari ini
menyenangkan, unpredictable, dan aku merasa jadi diri aku sendiri. Bukan
sebagai kakaknya Ara, bukan sebagai anaknya Septi atau Dodik, tapi sebagai
ENES. I’m ENES.
Pas pulang
aku mau pinjem external disk ke mas ganteng. Eh aku malah ketemu 2 temen baru
dari Vietnam. Yang satu orangnya easygoing,
“where do
you live?” tanyanya. Jujur. Konyol.
“there,”
kataku sambil nunjuk gedung cewek.
“you live
here? You live here, omg you live here.”
“you never
see me? How could you?”
“ya I know
you like to sit on the yard but I never see your face clearly,”
“but now
you also can’t see my face clearly,”
“so may I
see now?” nyorotin lampu hape ke wajahku.
“jaa! You
-____-“
Temenku
yang kedua namanya Hin. Orangnya rodok ngonyoli. Kakean omong, tapi lucu. Dia
pernah ke Pekan Baru, dan dia bangga pernah masuk ke rumah gubernur. Terus dia
nunjukin foto dia makan pakai tangan,
“very
dirty, ups, sory, what’s wrong with me,”
“ha-ha-ha-ha”
means, you, go to hell soon XD
“see, I
told you the governor is my friend, but you don’t believe me,”
“ya, okay,”
“you see, I
can kill you easily,”
“cih,”
“so, you
must do (bungkuk badan) this if you meet me,”
“never,”
“oo, she
wants die,”
“who are
you, even I never do that to my president :p”
No comments:
Post a Comment