Pagi ini mau ada
bancaan, pembangunan gedung SD di Lebah Putih. Menunya yummy banget, gudangan,
telor rebus, tempe, tahu, ikan, bubur merah putih, dan berbagai jajanan pasar
lainnya. Tau sendiri kan kalo makanan di bancaan tuh rasanya lebih nikmat dari
biasanya :D
Lanjut, saat
menunggu persiapan bancaan, aku mendengar kisah anak pecinta kucing biru,
namanya Firda. Dia ini autis, tapi jenius.
I really love cat. But my mom and dad disallow me to take care of it. |
In my mind, cat's fur is blue, and has a blue eyes too. |
Actually I know there is no blue cat in this world. |
I understand that cat is a carnivore, with 4 legs, tail, whiskers, and fang. Though the fang isn't as long as another wild animal. |
Everyone can take their cat to my clinic, to beautify them, or just to check them up. So their disease will not spread up into us. |
Kisah 1
Si Firda
ini, kalau ada tamu langsung bisa menjelaskan ruangan-ruangan di Lebah Putih
(sudah kukatakan dia itu jenius). Selayaknya tour guide.
Kalau dipanggil sama gurunya, harus dengan panggilan
“Firda sayang,” kalau enggak nanti dia nggak mau dateng.
Kasus lainnya, saking cintanya sama kucing biru, para guru
membuatkan gambar kucing yang diwarnai biru,
“Firda sayang, ayo belajar sama kucing biru,”
“iya iya iya,” langsung belajarnya giat.
Tapi , kalo lagi sadar,
“kakak (panggilan buat gurunya), tuh bodoh ya, kan nggak
ada kucing biru di dunia ini,” huahahahahaha.
Pernah suatu hari dia nemu putri malu, dia sentuh-sentuh,
pegang-pegang, pokoknya di eksperimen. Dari pagi sampe siang kerjaannya dia
cuma mainin tuh putri malu.
“firda sayang, kamu harus masuk kelas,” kata kak Vena.
“sebentar to, aku itu lagi bereksperimen dengan putri malu
ini,”
Besoknya si putri malu di cabut sama kak Vena. Ketika
Firda mendapati si putri malu sudah nggak ditempatnya lagi, dia langsung
mendatangi kak Vena.
“dimana putri maluku? Aku tahu kak Vena yang membunuhnya!
><”
“kok kamu bisa menuduh kak Vena?” tanya kak Vena.
“jelas saja, kemaren yang ngelarang aku cuma kak Vena kok,
pasti yang mencabut juga kak Vena,”
“emang kak Vena yang nyabut,hihihi,”
Nalarnya dia jalan
banget. Lucu deh :D Rupanya, nggak cuma kisah si gadis kucing biru ini saja
yang menghiasi hari-hari lebah putih. Meskipun hanya setingkat TK, tapi disini
ada berbagai macam kisah-kisah romansa :D
Kisah
2
Ada seorang anak yang bentuknya kayak Hachi. Dia itu
ngganteng, pinter, lincah, tapi sekali di buka pintu kandang (kamar)nya
langsung hilang. Pernah suatu hari dia masuk ke tas belanjaan pedagang
keliling, dan hilang ._.
Sejak saat itu dia selalu dikurung di kamar dengan
sebuah laptop. Maklumi saja kalau bahasa Inggrisnya canggih.
Dia ini dikenal sebagai asistennya bapak sama ortuku. Gara-garanya waktu bapak ngisi
seminar, dia tiba-tiba duduk disebelahnya bapak diam mendengarkan dengan mupeng
:p
Tapi begitu Cahya (perempuan) datang, dia langsung
berlari,
“Cahya, Cahya, kamu cantik, Cahya, Cahya cantik, tunggu
aku…” dan mereka pun bergandengan tangan.
Si Nino ini guanteng ala bule, sedangkan si Cahya
(maaf) rodok ndeso gitu mukanya.
“Aku suka cewek hitam, mereka itu seksi,” pengakuan
Nino (astagaaa Tuhaaan :o) wkwkwk. Dasar anak jaman sekarang banyak
kelakuannya.
Kisah 3
Ada lagi kali ini, cewek cantik berpotongan rambut dora, bernama Chika.
Dan cowoknya namanya Akasa.
Suatu hari Akasa ditugaskan untuk membantu membagi permen. Sayangnya si
Chika ini ngepasi dikasihnya sama gurunya, bukan Akasa.
Dia langsung menelungkupkan kepala dan menekuk lutut (ala mutung).
“kamu kenapa Chika?” tanya kakak guru.
“aku maunya dikasih sama Akasa,” jawab Chika dengan nada sok dewasa --.
Dasar anak jaman sekarang, masak mengalahkan aku sih >< aww~ aku
aja single gini (sori ya bro, gue single bukan jomblo. Single itu prinsip
jomblo itu NASIB :p)
Sepulang dari
lebah putih, aku dan ara main ke tempatnya Hayu. Disana seperti biasa kita
hanya muser-muser sambil ketawa-ketiwi, ngobrol-ngobrol nggak jelas.
Perbedaannya, hari ini kita juga mau metik rambutan. Hoho. Lumayan sambil
ngobrol ngunyahi rambutan :D
No comments:
Post a Comment