MINGGU
Males banget bangun, kalo hari ini aku nggak ada janji jogging (dan
janji untuk sholat subuh :p) eh tiba-tiba ada sms dari Menur kalo dia masih
nungguin si Hayu, padahal jam sudah menunjukkan pukul 6 dan matahari sudah
pamer sinar :p
Kurang lebih 30 menit kemudian Hayu dan Menur sampe di depan rumah,
dan sialnya si Hayu sewot lagi, kek gue nggak tahu aja siapa yang nelat :p
hohoho.
Sampe di pansi (lapangan kumuh dengan hawa lembab karna hujan
semalam) kita langsung BERENCANA lari. Hanya karna aku dan Hayu sedang memiliki
stomach-trouble (masalah perut maksudte :p) jadi kita jalan aja terus (sudah
dicoba lari, nggak ada setengah lapangan udah megap-megap). Cuman si Menur dan
Tommy (pacarnya) yang lari.
Dilanjutkan dengan ngobrol seperti biasa. Terus si Hayu kepengen
beli mainan, mampirlah ke pedagang mainan,
“lek, ini berapa (how much for this)?”
“serebu dek (a thousand),”
“mahal amat, lima ratus aja dong (too expensive, five hundred!)”
“kalo beli dua dek, kalo serebu satu, kalo dua 500 (if you buy two,
one for thousand, two for five hundred each),”
“yaudah, kalo gitu nih, aku beli 4 (okay, I buy four),” kata si Hayu
akhirnya menerima deal (actually it takes long time for bargaining, but I’m too
lazy to write it here, beside I hate that ugly-seller :p)
“ aku juga mau deh, buat adekku (I also want for my sister)” then I gave a thousand rupiah to that monkey. But when I wanna take two that monkey said,
“satu serebu dek, (one for thousand)”
“APA?! Tadi jelas-jelas 2, nggak bisa, (what?! No way, 2 for
thousand)”
“dimana-mana juga segetu dek (everywhere also the same price),”
“tadi temen saya dapet 500 satu (but my friend took it for 500
each)”
“tapi dia ambil 4 (but she took four)”
“tadi abangnya bilang! LIMA RATUS KALO BELI DUA! (but you said that
five hundred each if I take two)”
“kalo nggak percaya…. (if you don’t believe….)”
“nggak jadi aja! Cuiiiih! (never mind! Cuiih!)” I said while taking
my money rudely.
(P.S for tourist, never buy a toy from seller with moustache and
monkey face :p)
Jelas-jelas gue…. Arghhh, gue yakin hundred and fifteen percent that
seller never study negotiation, because he adopt AVOIDING STYLE. Such an idiot
man. He thinks I’m fool, hello, do you have a mirror? If you don’t I think I
still have enough money to buy one for you! Ihh jengkel banget deh gue. Baru
juga seminggu disini udah pada resek.
“^%^^&*%*(*^%#%$” (maap ya sumpah serapah nggak baek diomongin).
Ternyata si Hayu juga ada trouble sama tukang parkir disitu. Emang
deh bener-bener pancasila, ckckck. Prihatin aku. Lot of an idiots there.
Sebelum pulang, Menur, Hayu, Tommy nongkrong dulu di depan rumahku,
ngobrol-ngobrol, bercanda-bercanda. Waktu hampir jam 9 mereka baru pulang.
Siangnya Ridul dateng ke rumahku. Dengan basah kuyup -_- ujan deres
sih di luar. Tapi akhirnya bisa ketemu ridul lagi :) senengnyooo. Dia cerita
banyak tentang asramanya yang horror. Di rumahku juga ada Menur waktu itu, jadi
kita bertiga ngumpul di kamarku.
Huaaaa, menyenangkan sekali :D bernostalgia lagi, nostalgila :D
ceritanya ridul tentang asramanya asik banget, dia punya banyak temen gokil
disana. Andai aku juga ada temen ngedan begitu di Singapur :p SUATU SAAT PASTI
AKU PUNYA! Hoho #semangat45
No comments:
Post a Comment