Monday, June 9, 2014

Keuangan Remaja

Halo semuanya, udah lama nih enes nggak nulis artikel >.< Anyway, aku mau ngucapin selamat buat temen-temen yang udah lulus SMA, yeay! Maaf ya telat ngucapinnya men temen. Anyway lagi, Congratz that you show us that you can beat that damn difficult UN, you should be able to tackle other difficulties then, hohoho.

Anyway, because y'all gonna enter a new and more challenging phase in your life, which is going to the university and most of you will live by yourself, so I decided to share how to manage your own finances :)

Mengatur keuangan bukanlah perkara yang mudah, terutama bagi remaja. Entah sudah berapa banyak saya mendapat keluhan dari teman-teman remaja bahwa mereka sering tidak bisa menabung, boro-boro menabung, uang saku saja sering kurang, bahkan sebelum akhir bulan sudah habis. Mungkin itu juga penyebab para orang tua memberikan jatah uang saku kepada anaknya dalam periode mingguan bahkan harian. Padahal, ketika anak memasuki masa SMP, lebih baik untuk mereka mendapat jatah uang saku secara bulanan, dengan catatan sudah dibekali cara-cara mengatur keuangan terlebih dahulu. Untuk temen-temen SMA yang udah mau kuliah, mau tidak mau temen-temen sudah harus bisa mengatur keuangan sendiri agar tidak kelabakan. 

1. Buatlah rekening temen-temen sendiri

Temen-temen yang belum punya rekening sendiri, saya sarankan untuk segera buat. Sedangkan untuk yang sudah punya, tapi cuman dianggurin begitu aja, sekaranglah saatnya untuk temen-temen memaksimalkan akun rekening tersebut.

Belajarlah untuk membiasakan diri menabung, masukkan tabungan ke dalam rekening dan jangan di utak-atik. Ada baiknya rekening untuk uang saku dan untuk tabungan dipisah agar tidak tercampur dan membingungkan. Jumlah tabungan minimal 10-20% dari total uang saku, usahakan jangan kurang, dan menabunglah secara disiplin. Bisa juga mencoba metode double digit, tabungan sekarang harus dua kali dari tabungan kemarin, tabungan bulan depan harus dua kali tabungan bulan ini. Contohnya, jika bulan ini anda menabung Rp 10,000, maka bulan depan anda harus menabung Rp 20,000, dst. ketika sudah mencapai batas maksimal yang bisa teman-teman tabung, maka kembali lagi ke tabungan terendah.

Dulu ada teman saya yang menabung dengan cara seperti ini, dan hasilnya, beliau bisa berkorban 1 ekor kambing untuk idul Adha, dari yang tadinya hanya menyumbang beberapa ratus ribu saja. Cara ini boleh dicoba, tapi tetap dengan syarat, konsisten dan disiplin.

2. Uang saku bulanan

Mintalah kepada orang tua untuk diberikan jatah uang saku secara bulanan, atau untuk yang sudah kuliah usahakan semua pengeluaran bulanan di handle sendiri. Mengapa begitu? Karena dengan memiliki jatah bulanan, kita bisa melakukan budgeting dengan lebih baik. Dengan menerima uang saku bulanan, memudahkan kita untuk mengatur pos-pos pengeluaran.

Untuk yang sudah kuliah, please take note of this, do not ever beg your parents for money! Kalau pulang ke rumah, please, kabar baik aja yang dibawa, ke rumah ya cuman untuk kangen-kangenan sama orang tua. Sadarilah bahwa orang tua kita sudah punya cukup banyak hal yang dipikirkan tanpa perlu kita tambah dengan masalah keuangan kita.

Terus gimana dong kalau uangnya kurang? Ada dua saran saya disini, pertama, list pengeluaran temen-temen selama sebulan, serinci mungkin ya, sampai uang parkir atau jajan cimol juga dimasukin :) Dari list tersebut, teman-teman bisa memberikan proposal ke orang tua, berapa sebenarnya yang dibutuhkan selama sebulan. Ini yang sudah saya lakukan sejak pertama kali datang ke Singapura. Setiap ada perubahan pengeluaran saya selalu laporkan kepada pimpinan funders (a.k.a bapak hehehe).

Atau temen-temen bisa coba cara kedua, KERJA. Yups, ambil kerja part-time atau berdagang. Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari bekerja, pertama, temen-temen pasti akan lebih menghargai uang. Dengan bekerja kita juga jadi bisa mengatur waktu, belajar berinteraksi dengan banyak orang, dan yang paling penting menurut saya adalah momen-momen ketika kita memberikan uang hasil kerja ke orangtua.

Saya masih ingat lebaran kemarin, ketika dollar sedang naik, uang saya dan adik hanya cukup untuk membayar kos-kosan. Bapak sudah menawarkan untuk menukar dollar lagi, namun saya menolak dengan alasan lebih baik menunggu saat dollar turun. Untungnya saat itu saya sedang libur, sehingga jatah transportasi ke kampus jadi berkurang, dan saya punya banyak waktu untuk kerja part-time. Saya kerja hampir tiap hari, dan Alhamdulillah cukup untuk membiayai saya dan adik sampai dollar turun :) Plus, saya bisa memberikan uang hasil kerja ke ibu, saya masih ingat momen-momen ibu membuka boneka celengan kodok yang ternyata berisi uang, momen yang tak tergantikan.

3. Jangan gunakan kartu kredit

Saat kita sudah hidup sendiri, biasanya kita akan mendapatkan kartu kredit, entah itu satu paket dengan rekening tabungan kita, atau kartu kredit yang diberikan oleh orang tua. Saran saya, sebisa mungkin jangan digunakan. Jika terpaksa menggunakan kartu kredit, usahakan jumlah yang anda pinjam dapat dilunasi di akhir bulan, sehingga tidak temen-temen tidak perlu membayar bunga dari bank. Kartu kredit juga boleh digunakan untuk membeli barang-barang dagangan, dengan catatan keuntungan melebihi bunga bank atau biaya yang dikenakan oleh bank.

4. Berikan hadiah untuk dirimu

Saya paham awalnya memang susah untuk menerapkan pengaturan keuangan, tapi nanti lama-lama terbiasa kok :) Ditambah lagi, dengan mahir mengatur keuangan, insyaa Allah akan memudahkan hidup kita. Untuk menyemangati diri sendiri, ada baiknya temen-temen memberi hadiah untuk diri sendiri. Misalkan temen-temen bisa menjaga pengeluaran sesuai budget atau malah dibawah budget, maka temen-temen boleh beli satu barang yang diinginkan. Pengeluaran untuk hadiah bisa diambil dari uang tabungan atau profit dari berdagang, tapi ingat, hadiahnya harus on budget juga, jangan terlalu mahal.

Sekian tips dari saya, selamat menempuh hidup baru kawan :D

No comments:

Post a Comment